JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyikapi serius jika masalah kedaulatan Indonesia dilanggar. Presiden menyatakan tidak akan memberikan kompromi, namun penyelesaiannya tidak dengan cara mengobarkan peperangan, tetapi dengan cara yang bermartabat.

Demikian Presiden menanggapi kasus Ambalat, termasuk aksi provokasi oleh Malaysia dengan memasuki wilayah perairan Ambalat, Indonesia.

"Penyelesaian masalah sengketa Indonesia-Malaysia harus betul-betul tepat, sistemik dengan diplomasi yang gigih dan strategi yang tepat. Klaim Malaysia atas Ambalat, sejengkal apa pun, kita tidak akan bisa terima," tegas Presiden dalam konferensi pers seusai pertemuan ASEAN-ROK Commemorative Summit di Pulau Jeju, Korsel, Selasa (2/6).

SBY mengaku telah bertemu dengan pemimpin Malaysia dan mendorong untuk pelaksanaan pembicaraan intensif mengenai batas wilayah.

Terkait dengan insiden yang baru ini terjadi, Presiden telah menginstruksikan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio untuk peningkatan operasi pengamanan wilayah. Sekarang sudah ada enam kapal perang dan tiga pesawat udara yang kita operasionalkan di wilayah itu.

Sementara mengenai sengketa soal budaya seperti klaim Malaysia terhadap Reog Ponorogo, batik, dan lagu Rasa Sayange, menurut SBY, pemerintah menyelesaikannya secara kekeluargaan dengan semangat. "Tapi dalam hal kedaulatan kita tidak ada kompromi," tandas Presiden.

(sumber:kompas.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails