Sebelum serah terima jabatan dilakukan, para pengurus OSIS yang lama terlebih dahulu membacakan laporan pertanggung jawaban atas hasil kerja mereka selama masa jabatannya. Mereka membacakan hasil kerja yang telah dicapai selama satu setengah tahun, dan juga membacakan program kerja-program kerja yang berlum terlaksana. Pembacaan laporan pertanggung jawaban seluruh pengurus berjalan selama kurang lebih satu setengah jam, kemudian dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari pengurus lama ke pengurus baru. Dimulai dari ketua OSIS, sekretaris, bendahara, dan sie-sie. Serah terima ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan oleh kedua belah pihak (pengurus lama dan pengurus baru), kemudian pengurus lama menyerahkan berita acara tersebut secara simbolis kepada pengurus baru.
Pada sesi sambutan, ketua OSIS lama, Alvin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah rela membantu OSIS dalam melaksanakan program kerjanya. Selain itu, dia juga mengungkapkan berbagai kendala yang menyebabkan ada beberapa program kerja yang tidak terlaksana baik secara teknis maupun nonteknis. “Karena faktor musim dan sering ada material yang memenuhi halaman madrasah, sehingga program kerja seperti pelaksanaan upacara hari Senin urung dilaksanakan,” kata dia. Pada akhir sambutannya dia mengajak kepada pengurus OSIS baru agar dapat meningkatkan kerjasama baik internal organisasi maupun eksternal organisasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Atina dalam sambutannya. Perlunya kerjasama yang kuat akan membawa kehidupan dalam sebuah organisasi. Tanpa itu, menurutnya, organisasi hanya akan tinggal nama.
Dalam kesempatan itu juga, Kepala MA Matholi’ul Huda Troso, Drs. H. Nur Kholis Syam’un, menyampaikan harapan-harapan kepada segenap pengurus baru. Menurut beliau, sengaja pada kepengurusan periode itu dibentuk sie-sie baru, seperti sie Majalah Dinding, sie Radio, dan sie Rebana, agar mereka dapat mengurusi secara total. Karena, pada kepengurusan tahun lalu, tiga kegiatan ekstrakurikuler tersebut hampir “tidak terjamah” dan terbengkalai.
Beliau ¬mewanti-wanti kepada tidak hanya kepada pengurus OSIS yang baru, tetapi seluruh siswa MA Matholi’ul Huda untuk lebih memahami arti penting perjuangan dan pengorbanan untuk menjadi seorang pemimpin. “tidak mungkin menjadi seorang pemimpin secara mak bedunduk (tiba-tiba – red) kalau kamu tidak pernah berlatih menjadi seorang pemimpin,” kata beliau.
Masih dalam sambutannya, beliau memberikan tiga poin penting dalam berorganisasi, yaitu terampil, kepemimpinan, dan sikap rela berkorban.
Acara laporan pertanggungjawaban dan pelantikan usai pukul 10.30 WIB dan siswa-siswi diperkenankan kembali ke kelas masing-masing.
Pemecahan Sie
Ada beberapa sie yang dipecah pada periode kepenguran 2009/2010. Sie yang dimaksud adalah Sie Kerohanian dan Kesenian yang dipecah menjadi Sie Kerohanian dan Sie Kesenian (Rebana), serta sie Informasi dan Komunikasi yang dipecah menjadi Sie Majalah Dinding dan Sie Penyiaran (Radio). Menurut Pembina OSIS, Karwadi, S.Ag. hal itu dimaksudkan agar kerja OSIS lebih spesifik dan fokus terhadap bidang-bidang yang dibawahinya. Beliau mengungkapkan bahwa seperti pada periode-periode sebelumnya, beberapa ekstrakurikuler di madrasah sempat terbengkalai dan tidak terurusi. Diharapkan dengan dibentuknya sie baru tersebut beberapa ekstrakurikuler dapat hidup dan semakin semarak.
Fadloli – EMHA POS
0 komentar:
Posting Komentar