Diberitakan Press TV, Selasa (9/6/2009), permintaan dialog itu disampaikan deputi kepala biro politik Hamas, Mousa Abu Marzouk. Dia meminta agar pemerintahan Obama menghormati sikap bahwa perdamaian tidak akan tercapai tanpa melibatkan Hamas.
Hamas merupakan pemenang pemilihan umum legislatif di Palestina, Juni 2007 lalu. Artinya keberadaan Hamas dalam kancah politik Palestina tidak bisa diabaikan. Namun pemerintahan Otoritas Palestina yang dipimpin Mahmoud Abbas tidak menganggap kemenangan Hamas itu.
"Berdialog dengan Hamas penting karena (Obama) tidak mungkin mencapai kesepakatan dengan hanya berdialog dengan orang yang tidak mewakili bangsa Palestina," kata Marzouk sambil merujuk orang yang dimaksud adalah Abbas.
Hamas menyatakan menyingkirkan kelompok yang sudah didukung rakyatnya sama sekali tidak menciptakan atmosfer yang positif untuk mencapai perdamaian.
Marzouk juga mengomentari pidato Obama di Mesir pekan lalu yang menyebutkan bahwa di kawasan Timur Tengah sedang terjadi kekerasa yang tidak dapat dibenarkan. Marzouk menganggap Obama tidak adil dengan hanya menyebut "kekerasan". Menurutnya yang terjadi adalah "pendudukan".
Meski demikian Hamas menaggapi postif pernyataan Obama soal sikap kerasnya terhadap pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem.
Obama juga meminta kelompok sayap kanan Yahudi untuk menghentikan segala pembangunan permukiman dan menerima konsep solusi dua negara yang hidup berdampingan.
(sumber:okezone)
0 komentar:
Posting Komentar